Puskesmas merupakan salah satu organisasi publik yang bertugas melayani kesehatan yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum. Keberadaan kebijakan desentralisasi pelayanan kesehatan dan tuntutan akan mutu pelayanan kesehatan, memaksa lembaga pelayanan kesehatan seperti Puskesmas untuk me- mikirkan mengenai perubahan sistem manajemennya. Perubahan lingkungan dan kebijakan dapat memaksa adanya perubahan paradigma organisasi yang akhirnya akan membawa pula perubahan pada sistem manajemennya.
Meningkatnya kunjungan masyarakat ke puskesmas yang memerlukan perawatan lanjutan, sedangkan disisi lain akses pelayanan ke rumah sakit terlalu jauh dan menumpuknya pasien di rumah sakit dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap beban petugas kesehatan dan pelayanan terhadap pasien akan menurun melatarbelakangi kebijakan daerah untuk meningkatkan status puskesmas menjadi puskesmas perawatan.
Salah satu program unggulan layanan kesehatan di Kabupaten Kubu Raya adalah upaya pengembangan puskesmas di beberapa tempat menjadi dua fungsi layanan yakni puskesmas non perawatan dan perawatan (rawat inap).
Puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun asuhan keperawatan sementara dengan kapasitas kurang lebih 10 tempat tidur. Rawat inap itu sendiri berfungsi sebagai rujukan antara yang melayani pasien sebelum dirujuk ke institusi rujukan yang lebih mampu, atau dipulangkan kembali ke rumah. Kemudian mendapat asuhan perawatan tindak lanjut oleh petugas perawat kesehatan masyarakat dari puskesmas yang bersangkutan di rumah pasien.
Harus disadari dengan adanya dua fungsi pelayanan puskesmas dengan rawat jalan dan rawat inap menyebabkan peran ganda tenaga kesehatan yang kompeten dalam pelayanan rawat inap seperti dokter, perawat, dan bidan perlu perencanaan strategis dari pimpinan untuk mendesain organisasi sehingga visi dan misi pengembangan puskesmas dengan rawat inap bisa tercapai.
Untuk menunjang efektifitas organisasi puskesmas dengan rawat inap dapat dikembangkan desain struktur organisasi rawat inap sebagai berikut :
No
| ||
1.
|
Top Passion Maker
|
Kepala Puskesmas
|
2.
|
Kepala Ruangan Rawat Inap
| |
3.
|
Kepala IGD, Ka.Keperawatan, Ka.Kebidanan, Laboratorium, Administrasi dan Personalia
| |
4.
|
Support Staff
| |
5.
|
Operating Core
|
Dokter, Perawat, Bidan, Analis, Ahli Gizi,
|
6.
|
Client
|