Selain itu, jika kita menempatkan seseorang sesuai bidang dan bukan berdasarkan like and dislike dari pemimpin, diharapkan hubungan kerja secara professional antara pimpinan dan staff dapat terjalin. Selain itu, dengan penempatan staff sesuai skill ini, diharapkan tidak muncul prasangka-prasangka yang bersifat subjektif antar staff maupun antara staff dan pemimpin, sehingga suasana kerja dapat lebih kondusif. Dengan profesionalitas yang sudah terjalin ini, diharapkan semua orang dapat bekerja sesuai dengan disiplin ilmu dan kompetensi masing-masing. Sebagai pemimpin yang menerapkan standar profesionalisme dalam bekerja, saya juga akan berusaha untuk menyeleksi staff yang akan mengerjakan suatu pekerjaan berdasarkan ilmu dan pengalaman kerja. Tujuannya, agar pekerjaan yang saya berikan dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
Jika staff bekerja sesuai dengan skill, disiplin ilmu dan pengalaman mereka, para staff akan merasa tidak terbebani dan tingkat stress mereka akan pekerjaan akan berkurang. Ketika seseorang menyukai apa yang mereka kerjakan, maka orang tersebut akan mengerjakan pekerjaan yang didelegasikan kepada mereka secara lebih baik, dan tidak terbebani. Saat seseorang bekerja sesuai dengan disiplin ilmu dan pengalamannya, maka pekerjaan yang diberikan akan selesai sesuai dengan yang diharapkan. Jika staff bekerja dengan tingkat stress minimal, maka hasil akhir berupa menurunnya masalah kesehatan, meningkatnya kemandirian masyarakat maupun hal lainnya, dapat tercapai dengan hasil yang maksimal. Tapi sebaliknya, jika penempatan staff tidak berdasarkan keahlian dan hanya berdasarkan like or dislike pimpinan saja, maka akan terjadi kecemburuan antar staff sehingga suasana kerja tidak kondusif. Dengan suasana kerja seperti ini, maka staff akan merasa stress dan akibatnya, target program tidak dapat tercapai secara maksimal.
Menurut saya, kunci keberhasilan pemimpin adalah ketika ia mampu menempatkan seseorang sesuai dengan keahlian, disiplin ilmu dan pengalaman kerja mereka. Ketika pemimpin mampu melakukan hal ini, maka pmimpin tersebut dianggap cerdas dalam menempatkan para staff sesuai skill mereka. Pemimpin seperti inilah yang diperlukan dalam semua aspek kegiatan dan tidak terbatas pada dinas kesehatan semata.
Selain penempatan staff sesuai skill dan disiplin ilmu, saya juga akan memperbaiki sistem koordinasi dalam pekerjaan antara dinas kesehatan dengan rumah sakit dan puskesmas. Selama ini, kerjasama antara dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas terkadang kurang terkoordinasi dengan baik. Hanya tempat pelayanan kesehatan milik pemerintah lah yang mampu berkoordinasi dengan dinas kesehatan. Ini tentunya membuat pendataan menjadi kurang lengkap sehingga pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah kesehatan juga kurang tepat. Jika saya menjadi kepala dinas kesehatan, saya juga akan melibatkan tempat pelayanan kesehatan milik swasta, seperti rumah sakit, klinik pratama, dan klinik dokter swasta untuk kegiatan pencatatan dan pelaporan, juga perumusan program. Dengan melibatkan pihak swasta, diharapkan data-data masalah kesehatan akan lebih lengkap sehingga perumusan kebijakan untuk menyelesaikan masalah kesehatan akan lebih terarah. Dengan ini, diharapkan problem kesehatan akan bisa diatasi, dan bisa menyentuh semua pelaksana program, dalam hal ini tempat pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta.
Tugas Sesi 4 Yulia Farahdini (KMPK 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar