Molyadi(KMPK)

Upaya pemerataan, peningkatan mutu, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

khususnya di daerah-daerah terpencil dan kepulauan

Oleh:

Molyadi

 

Sebagai sebuah sub sistem dalam SKN di Indonesia, upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah Daerah dirasakan sudah semakin membaik, ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah sarana dan prasarana pelayanan kesehatan baik itu Puskesmas, Pustu, maupun Poskesdes di masing-masing desa telah ada. Kondisi geografis daerah yang cukup luas, persebaran penduduk yang tidak merata dan merupakan daerah perairan, menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah untuk mewujudkan pemerataan, mutu, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya di daerah-daerah terpencil dan kepulauan.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (seksi Jaminan Kesehatan Nasional) menunjukan bahwa terjadinya peningkatan jumlah kasus rujukan pada kondisi penyakit yang seharusnya bisa ditangani di Puskesmas khususnya daerah terpencil ke Rumah Sakit Propinsi. sulitnya akses ke pelayanan lanjutan, kurangnya tenaga profesional baik medis maupun paramedis, terbatasnya obat, dan alat kesehatan di duga menjadi penyebab terjadinya peningkatan kasus rujukan.

Belum adanya Rumah Sakit Kabupaten menjadi persoalan tersendiri bagi daerah. Dinas kesehatan perlu memperkuat sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas baik rawat jalan maupun Puskesmas rawat Inap di daerah-daerah terpencil dengan melakukan beberapa hal diantaranya:

1.    Meningkatkan Akses

Khusus bagi Puskesmas di daerah sangat terpencil dengan menyiapkan tenaga, alkes sesuai dengan kebutuhan daerah setempat. Selain itu menyiapkan sarana transportasi dan akomodasi untuk memberi kemudahan masyarakat dalam mengakses pelayanan.

2.    Mengembangkan model layanan dan model perawatan

Program inovativ diberikan dengan memperhatikan kebutuhan individu, masyarakat, sumber daya yang tersedia, dan karakteristik serta budaya masyarakat setempat.

3.    Penempatan Tenaga Kesehatan

Daerah sulit dan sangat terpencil menjadi hal yang tidak menarik bagi bebarapa jenis tenaga kesehatan, perlu upaya pemerintah daerah seperti mengenalkan program-program baru sehingga menarik minat tenaga kesehatan untuk bekerja di daerah-daerah tersebut. Selain itu pemberian insentif bagi tenaga kesehatan sehingga menarik dan mendorong mereka untuk tinggal lebih lama.

4.    Program kemitraan dan perencanaan

Untuk mengatasi kompleksitas kesehatan di daerah terpencil perlu untuk merencanakan dan mendesain pelayanan kesehatan dan kebijakan kesehatan khusus. Perlu diketahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap jenis pelayanan seperti apa yang mereka butuhkan dan perencanaan khusus sehingga menghasilkan program yang berkualitas.

5.    Meningkatkan menajamen kepemimpinan, tata kelola, transparansi, dan kinerja

Memimpin dan mengelola Puskesmas di daerah-daerah terpencil lebih menantang dibanding Puskesmas daerah perkotaan. Berbagai masalah seperti isu terbatasnya sumber daya baik seperti anggaran, memicu konflik internal pegawai dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang profesional untuk melayani kebutuhan staf dan masyarakat. Guna memastikan pelayanan kesehatan yang keberlanjutan, berkualitas, dan keamanan dalam pelayanan diperlukan hal-hal sebagai berikut:

·         Good governance dan manajemen melalui pelatihan dan peningkatan keterampilan staf untuk menggunakan alat-alat yang di perlukan dan sesuai dengan kebutuhan pelayanan masyarakat setempat.

·         Merekrut dan mempertahankan manajer-manajer yang terampil, berpengalaman, dan mendukung dalam kegiatan administratif.

·         Memberi dukungan dalam peningkatan kinerja dan melakukan perbaikan mutu yang berkesinambungan.

 

Sumber:

http://www.ruralhealthaustralia.gov.au/internet/rha/publishing.nsf/Content/EBD8D28B517296A3CA2579FF000350C6/$File/NationalStrategicFramework.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar